banner 728x250

Drainase Ancam Keselamatan, Proyek di Desa Mengori Jadi Sorotan Warga!!

Mandala Nusantara News Pemalang, Jawa Tengah – Insiden jatuhnya seorang pengendara sepeda motor disekitar lokasi proyek drainase di Desa Mengori, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang tuai pro kontra.

Pasalnya, pihak Pemerintah Desa Mengori dan keluarga korban kecelakaan menyebut bahwa korban memiliki riwayat sakit jantung.

“Saat itu korban (R), sudah mengeluh sakit, laka tunggal terjadi saat korban pulang dari tempat kerja menuju rumah, saat perjalanan itulah korban jatuh di sekitar tumpukan material lokasi proyek pembangunan drainase yang sedang dalam pengerjaan,” kata Cipto selaku Kasi Kesra Desa Mengori.

“Kontraktornya, kayong egois nemen ah (egois banget),” lanjutnya.

Lanjut Cipto mengatakan, sesaat adanya kabar ada pengendara alami kecelakaan, warga sekitar dan dirinya segera memberikan pertolongan dengan membawa korban ke RSUD dr. Ashari Pemalang.

“Wong rumah sakit beh sing ngurusi aq dewek (yang urus korban ke rumah sakit saja saya sendirian), diagnosa dari rumah sakit itu sakit jantung,” ungkap Cipto.

Dengan kejadian ini, Pemerintah Desa Mengori melalui Kasi Kesra berharap, kontraktor dapat lebih memperhatikan masyarakat pengguna jalan, terutama bagi warga sekitar pembangunan proyek drainase, yakni warga RT 05, RW 02. Mengingat jalan kabupaten tersebut sangat ramai aktivitas warga, baik warga yang bekerja maupun anak – anak sekolah.

“Dari awal kita sudah sampaikan ke kontraktor, bahkan, beberapa hari lalu ada lembaga yang mempersoalkan terkait teknis pekerjaan proyek tersebut lantaran spesifikasi material dan posisi material yang memakan badan jalan dan dianggap sangat mengganggu pengguna jalan.

“Kalau warga blokade (stop pekerjaan) ya gak menyelesaikan masalah,” tandasnya.

Ia menambahkan, hasil diagnosa medis menguatkan dugaan penyebab kematian. “Diagnosa dari rumah sakit itu sakit jantung,” kata Cipto.

Sementara tokoh masyarakat setempat berharap dengan kejadian tersebut, pemdes maupun kontraktor lebih mengedepankan keselamatan warga atau pengguna jalan.

“Masih perlunya Keamanan, Keselamatan, Kenyamanan (K3) yang belum jelas atau belum maksimal. Pekerjanya pun tak dilengkapi alat pelindung diri, boro – boro mikiri keselamatan warga atau orang lain,” tegas warga setempat, 22 Oktober 2025.

“Jalan licin saat hujan karena ada material tanah yang masih berada di bahu jalan berserakan. Seharusnya secara teknis kontraktor bisa bekerja dengan lebih septi, ini digali kemudian dibiarkan cukup lama, material sangat mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar proyek, pengerjaannya pun terkesan lambat,” pungkasnya.

(Nur.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *