banner 728x250

Aksi Brutal Geng Motor di Pemalang Kembali Mengancam: Pelajar SMP Terluka, Masyarakat Tuntut Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum Bertindak Secara Tegas

Mandala Nusantara News Pemalang, Jawa Tengah – sebuah daerah yang selama ini dikenal dengan keramahan penduduknya, keindahan alamnya, serta ketenangan dan kedamaiannya, kini harus kembali menghadapi kenyataan pahit dengan maraknya aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok geng motor. Insiden terbaru menimpa seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang menjadi korban pembacokan brutal di Jalan Danasari, sebuah ruas jalan yang menghubungkan pusat kota dengan Terminal Induk Pemalang, yang merupakan salah satu jalur utama yang sering dilalui oleh masyarakat. Peristiwa tragis yang terjadi pada Senin, 3 November 2025, sekitar pukul 18.00 WIB ini, tidak hanya menimbulkan luka fisik bagi korban, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh masyarakat Pemalang, serta mengancam rasa aman dan nyaman yang selama ini mereka rasakan.

Korban diketahui berinisial DLR, seorang siswa kelas 9 yang tengah menempuh pendidikan di SMP PGRI 3 Taman, sebuah sekolah yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian, dan dikenal sebagai salah satu sekolah yang memiliki reputasi baik di Kabupaten Pemalang. DLR dikenal oleh teman-temannya sebagai sosok yang ceria, ramah, dan mudah bergaul. Ia juga dikenal sebagai siswa yang berprestasi di sekolah, serta aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Namun, di balik semua itu, DLR harus menjadi korban keganasan kelompok geng motor yang semakin meresahkan masyarakat Pemalang, dan merenggut masa depannya yang cerah.

Menurut keterangan yang berhasil dikumpulkan dari seorang teman korban yang menjadi saksi mata, DLR saat itu sedang berboncengan mengendarai sepeda motor di Jalan Danasari. Mereka berencana untuk pergi ke sebuah warung makan yang terletak tidak jauh dari rumah korban, untuk membeli makanan ringan dan minuman setelah seharian belajar di sekolah. Namun, takdir berkata lain, di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh sekelompok pengendara motor yang jumlahnya diperkirakan mencapai belasan orang, dan diduga kuat merupakan anggota geng motor yang sering melakukan aksi kriminalitas di wilayah Pemalang.

Para pelaku yang diduga kuat merupakan anggota geng motor tersebut, langsung melakukan penyerangan terhadap DLR dan temannya. Tanpa memberikan kesempatan untuk membela diri, para pelaku dengan beringas mengayunkan senjata tajam ke arah korban. Akibat serangan yang mendadak dan membabi buta tersebut, DLR mengalami luka-luka serius di beberapa bagian tubuhnya, termasuk luka bacok yang cukup dalam di bagian lengan dan punggung. Sementara temannya, meskipun tidak mengalami luka fisik, mengalami trauma psikologis yang mendalam akibat menyaksikan peristiwa mengerikan tersebut, dan hingga saat ini masih belum berani keluar rumah karena merasa takut dan khawatir.

Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong segera berdatangan ke lokasi kejadian dan memberikan pertolongan pertama kepada DLR. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil patroli polisi yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Sesampainya di rumah sakit, DLR langsung mendapatkan penanganan medis intensif dari tim dokter dan perawat yang профессионал. Namun, hingga saat ini, kondisi DLR masih belum stabil dan membutuhkan perawatan yang lebih intensif, serta dukungan moral dari keluarga dan teman-temannya.

Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kejadian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti yang ada, serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian. Beberapa saksi mata juga dimintai keterangan untuk membantu mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik aksi keji tersebut. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian belum berhasil menangkap satu pun pelaku yang terlibat dalam aksi pembacokan tersebut, dan masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Insiden tragis ini tidak hanya menyisakan duka dan keprihatinan, tetapi juga memicu gelombang kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat Pemalang. Berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis sosial, hingga organisasi kepemudaan, mengecam keras aksi kebrutalan yang dilakukan oleh kelompok geng motor tersebut. Mereka menuntut agar aparat penegak hukum (APH) bertindak cepat, tegas, dan profesional dalam menangani kasus ini, serta memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku, agar memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

Ormas 234 Solidarity Community (SC) Pemalang, sebagai salah satu organisasi masyarakat yang aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, turut angkat bicara terkait insiden ini. Ketua Ormas 234 SC Pemalang, Yogo Darminto SH, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian yang menimpa DLR. Ia juga mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh kelompok geng motor tersebut, yang dinilai telah merusak kedamaian dan ketertiban di Kabupaten Pemalang, serta menciptakan rasa takut dan tidak aman di kalangan masyarakat, dan mengancam masa depan generasi muda Pemalang.

“Kami sangat berduka atas kejadian yang menimpa saudara kita, DLR. Kami mengutuk keras tindakan keji yang dilakukan oleh kelompok geng motor tersebut. Mereka telah merusak kedamaian dan ketertiban di Kabupaten Pemalang, serta menciptakan rasa takut dan tidak aman di kalangan masyarakat Kabupaten Pemalang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *